Pelaruga. Hmm.. Akhirnya saya menuliskan
tentang tempat yang pasti akan saya kunjungi ketika saya melancong ke
Sumatera Utara lagi. Serius. Bagi saya sehari disana tidak akan pernah
cukup. Saya ingin berlama-lama disana.
Saya pergi ke sungai abadi ini sendirian,
karena semua rekan saya bekerja. Pergi sendirian adalah keputusan
terbaik yang saya ambil saat itu. Kalau tidak, saya tidak akan pernah
mencelupkan badan saya ke tempat itu.
Jadi Pelaruga itu adalah tempat wisata
berupa sungai. Ia juga sering disebut dengan sungai abadi. Ekspektasi
pertama kalau ingat sungai ya luas, air coklat karena sendimentasi,
dalam, dan sebagainya. Namun sebenarnya si Pelaruga lebih cocok dengan
kata kali sih. Karena dia ga luas. Airnya juga jernih. Dangkal juga. Dan
sebagainya.
Posisinya nggak jauh dari kota Binjai.
Saya naik motor dari kota Medan hanya memakan waktu sekitar satu
setengah sampai dua jam untuk bisa sampai ke pos atau parkiran
kendaraan.
Gambar 1. Tugu Kota Binjai (Abaikan Foto Haji Saleh Bangun)
Di tempat wisata Pelaruga juga harus pakai
ranger. Biayanya juga 30 ribu per-orang yang di guidenya. Jadi harganya
bukan harga per-rombongan. Berapa pun orangnya tetap di guide. Walaupun
seorang diri seperti saya saat itu. Biaya ini sudah include dengan
ongkos parkir, sewa perlengkapan keselamatan, dan jasa membawa barang
bawaan kita selama di kali biar tidak basah. Ya worth it lah.
Biasa, untuk melihat tempat yang indah layaknya Kawah Putih Tinggi Raja,
saya harus trekking dulu sekitar 15-20 menit. Jalananya naik turun,
tapi sudah setapak jadi jalannya bisa santai. Meski ngos-ngosan. Tanda
kalau kamu sudah sampai ke Pelaruga, adalah waktu kamu mendengar suara
derusan air. Yaiyalah. Haha.
Gambar 2. Spot Pertama, Hampir Dekat ke Hulu. Itu Lumayan Dalam Loh, Karena Jernih Malah Terlihat Dangkal
Gambar 3. Tuh kan Lumayan Dalam...
Jadi saya di bawa ke bagian yang hampir sampai ke Hulu sungai. Makanya airnya sangat bening dan jernih sekali. Konon airnya berasal dari sumber mata air. Ketika saya minum juga segar banget air nya. Malah jadi ketagihan minum jadinya hehe.
Setelah tampak puas bermain di spot ini,
abang ranger pun ngajak saya menuju ke Air Terjun Teroh Teroh. Katanya
sih ada sekitar satu kilometer dari tempat ini. Bagian ini lah yang
menurut saya yang paling asik, karena sejauh satu kilometer itu kita
akan BODY RAFTING!
Ya, badan besar saya ini dihanyut-hanyut
manja-kan dengan aliran air Pelaruga. Beberapa tempat juga ada yang kita
harus loncat. That was the best experience I have. Rasanya kaya lagi
hanyut di sungai-sungaian waterboom di Bali. Tapi ini hutan beneran, dan
airnya itu jernih banget. Di beberapa tempat, ada air yang keluar dari
akar pohon dan dinding batu. Benar-benar pemandangan luar biasa banget.
Selama body rafting, barang bawaan kita
dijaga oleh sang ranger. Abang-abang ranger udah nyiapin plastik biar
nggak basah. Kamera dan HP saya waktu itu disimpan, makanya nggak ada
dokumentasinya. Tapi positifnya, saya jadi benar-benar menikmati saat
itu. Huhu
Gambar 4. Ini Waktu di Tengah Jalan Mau ke Teroh Teroh
Akhirnya sampai di Air Terjun Teroh Teroh.
Air terjun yang airnya juga berasal dari hulu tadi. Tetap jernih dan
"abadi" Tingginya sekitar tiga meter. Dan ditengah ada pohon tumbang
yang bisa di naiki. Yakin deh, kalau sudah disini bakalan betah
berlama-lama. Saya saja waktu di ajak pulang sama sang ranger malah
nggak mau. Haha
Gambar 5. Air Terjun Teroh Teroh
Sekian dulu cerita di Pelaruga. Sedikit lagi jurnal saya ketika di Sumatera Utara akan rampung. Semoga bisa selesai ya.
Selamat Berkelana, Semoga Kita Bersua.
sumber : andrizainal.com
0 komentar:
Posting Komentar