22.46
diyt
Istana Maimun Bukti Sejarah Kejayaan Kerajaan Deli
Reviewed by Traveler
on Rating: 4.5
Nama besar Istana Maimun sudah pasti tidak
asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Istana ini adalah salah satu
peninggalan sejarah masa kerajaan yang sudah berusia ratusan tahun.
Kota Medan, Sumatera Utara adalah tempat di aman istana ini berada.
Bangunan kerajaan ini hingga kini masih berdiri kokoh dan menjadi salah
satu tujuan wisata terbaik di kota Medan. Letaknya yang begitu
strategis, yaitu berada di jantung kota Medan membuat lokasi ini begitu
mudah dijangkau sehingga mampu menarik banyak wisatawan yang datang.
Masalah lokasi yang strategis memang menjadi salah satu modal utama
dalam menarik sedkit banyaknya pengunjung yang datang. Selain tempat
yang strategis, Istana Maimun memiliki begitu banyak alasan kenapa
menjadi kebanggan dunia pariwisata di kota Medan.
Berwisata Sejarah ke Istana Maimun
Istana Maimun terletak di Jl. Al-Rasyif No. 66, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Medan. Seperti yang sudah disinggung di atas, lokasi ini memang sangat strategis dan berdekatan dengan lokasi wisata lainnya yaitu Masjid Raya Medan. Untuk bisa datang menikmati kemegahan bangunan kerajaan ini, Anda dapat berkunjung ke sana setiap hari dan dibuka mulai pukul 08.00 WIB dan akan ditutup pada pukul 17.00 WIB. Sebelum masuk ke kawasan istana, Anda akan ditarik retribusi tiket masuk sebesar Rp 3.000 untuk anak-anak dan Rp 5.000 untuk dewasa. Harga tiket ini cukup murah sehingga menjadi alasan lain kenapa tempat ini banyak dikunjungi wisatawan setiap harinya.
Memasuki kawasan istana, Anda akan merasakan aura melayu yang sangat kuat. Suasana melayu ini tercipta karena warna kuning yang mendominasi bangunan istana. Ya, warna kuning memang menjadi salah satu ciri khas gaya arsitektur Melayu. Setelah puas melihat kemegahan bangunan istana dari luar, cobalah melangkahkan kaki masuk ke dalamnya. Ruangan pertama yang akan menyambut Anda adalah ruangan utama di mana di dalamnya terletak singgasana kerajaan dengan warna kuning yang mencolok. Di sekelilingnya Anda dapat melihat berbagai foto dari keluarga kerajaan khususnya raja yang telah memimpin dari awal berdirinya kerajaan. Beberapa benda peninggalan kerajaan juga bisa dilihat di sana. Benda-benda itu ada di dalam almari kaca yang bisa dilihat dari luar. Mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi, maka pengunjung tidak diperbolehkan untuk memegangnya karena dapat merusak benda bersejarah ini.
Setelah puas melihat berbagai macam benda yang ada di ruang utama, saatnya melangkahkan kaki menuju ke ruangan selanjutnya. Beberapa ruangan bisa Anda masuki kecuali bangunan yang ada di sayap kiri istana karena di sana menjadi tempat tinggal keluarga kerajaan hingga saat ini. Salah satu ruangan yang patut untuk dilihat adalah ruangan yang menyimpan potongan pucuk meriam yang memiliki kisah tersendiri. Ruangan yang menyimpan meriam buntung ini berada di sebelah bangunan kerajaan. Anda harus keluar dari ruang utama dahulu untuk mencapai ruangan ini. Di dalam ruangan yang tidak terlalu besar ini di tengahnya terdapat meriam buntung yang menjadi salah satu cerita legenda di Kerajaan Deli.
Adalah seorang putri yang cantik jelita sehingga membuat para raja jatuh hati kepadanya. Raja Aceh merupakan salah satu raja yang jatuh cinta kepada Putri kerajaan ini. Akan tetapi pinangan itu ditolak oleh sang putri. Raja Aceh tidak terima dengan penolakan itu dan akhirnya melakukan serangan ke sana. Adik sang putri raja bernama Mambang Khalayi mencoba mempertahankan kerajaan dengan menjelma menjadi sebuah meriam. Akibat terlalu lama digunakan untuk menyerang, akhirnya meriam patah menjadi dua. Entah cerita itu benar adanya atau hanya cerita rakyat biasa, tapi keindahan bangunan Istana Maimun sayang untuk dilewatkan jika pergi ke kota Medan.
Berwisata Sejarah ke Istana Maimun
Istana Maimun terletak di Jl. Al-Rasyif No. 66, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Medan. Seperti yang sudah disinggung di atas, lokasi ini memang sangat strategis dan berdekatan dengan lokasi wisata lainnya yaitu Masjid Raya Medan. Untuk bisa datang menikmati kemegahan bangunan kerajaan ini, Anda dapat berkunjung ke sana setiap hari dan dibuka mulai pukul 08.00 WIB dan akan ditutup pada pukul 17.00 WIB. Sebelum masuk ke kawasan istana, Anda akan ditarik retribusi tiket masuk sebesar Rp 3.000 untuk anak-anak dan Rp 5.000 untuk dewasa. Harga tiket ini cukup murah sehingga menjadi alasan lain kenapa tempat ini banyak dikunjungi wisatawan setiap harinya.
Memasuki kawasan istana, Anda akan merasakan aura melayu yang sangat kuat. Suasana melayu ini tercipta karena warna kuning yang mendominasi bangunan istana. Ya, warna kuning memang menjadi salah satu ciri khas gaya arsitektur Melayu. Setelah puas melihat kemegahan bangunan istana dari luar, cobalah melangkahkan kaki masuk ke dalamnya. Ruangan pertama yang akan menyambut Anda adalah ruangan utama di mana di dalamnya terletak singgasana kerajaan dengan warna kuning yang mencolok. Di sekelilingnya Anda dapat melihat berbagai foto dari keluarga kerajaan khususnya raja yang telah memimpin dari awal berdirinya kerajaan. Beberapa benda peninggalan kerajaan juga bisa dilihat di sana. Benda-benda itu ada di dalam almari kaca yang bisa dilihat dari luar. Mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi, maka pengunjung tidak diperbolehkan untuk memegangnya karena dapat merusak benda bersejarah ini.
Setelah puas melihat berbagai macam benda yang ada di ruang utama, saatnya melangkahkan kaki menuju ke ruangan selanjutnya. Beberapa ruangan bisa Anda masuki kecuali bangunan yang ada di sayap kiri istana karena di sana menjadi tempat tinggal keluarga kerajaan hingga saat ini. Salah satu ruangan yang patut untuk dilihat adalah ruangan yang menyimpan potongan pucuk meriam yang memiliki kisah tersendiri. Ruangan yang menyimpan meriam buntung ini berada di sebelah bangunan kerajaan. Anda harus keluar dari ruang utama dahulu untuk mencapai ruangan ini. Di dalam ruangan yang tidak terlalu besar ini di tengahnya terdapat meriam buntung yang menjadi salah satu cerita legenda di Kerajaan Deli.
Adalah seorang putri yang cantik jelita sehingga membuat para raja jatuh hati kepadanya. Raja Aceh merupakan salah satu raja yang jatuh cinta kepada Putri kerajaan ini. Akan tetapi pinangan itu ditolak oleh sang putri. Raja Aceh tidak terima dengan penolakan itu dan akhirnya melakukan serangan ke sana. Adik sang putri raja bernama Mambang Khalayi mencoba mempertahankan kerajaan dengan menjelma menjadi sebuah meriam. Akibat terlalu lama digunakan untuk menyerang, akhirnya meriam patah menjadi dua. Entah cerita itu benar adanya atau hanya cerita rakyat biasa, tapi keindahan bangunan Istana Maimun sayang untuk dilewatkan jika pergi ke kota Medan.
Posted in: wisata
0 komentar:
Posting Komentar