Rabu, 23 Desember 2015

Danau toba yang menakjubkan akan keindahan alam nya




Danau Toba adalah sebuah danau yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Danau yang memiliki panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer merupakan danau terbesar di Indonesia. Di tengah Danau Toba terdapat Pulau Samosir yang cukup terkenal di Provinsi Sumatera Utara. Pulau Samosir sendiri merupakan sebuah pulau besar di Danau Toba dimana di Pulau Samosir terdiri dari enam kecamatan dari sembilan kecamatan yang terdapat di Kabupaten Samosir. Menurut cerita, Danau Toba  dahulu merupakan sebuah aliran sungai.  Namun, karena terjadi sebuah peristiwa yang luar biasa, aliran sungai tersebut berubah menjadi danau. Mau tau peristiwa luar biasa apakah yang terjadi di Danau Toba? Yuk, simak cerita berikut ini…

 

 


Danau Toba

Alkisah, di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Allah, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali.


Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan.

Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug.

Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu.Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. “Mana makanan buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. “Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!,” umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama “Danau Toba”.

 

sumber : chantourwisata.com

Pesona Keindahan Pulau salah nama BATUBARA SUMUT



Provinsi Sumatera Utara, ternyata memiliki banyak tempat wisata yang menyimpan keindahan alam bawah laut. Salah satu yang paling eksotis adalah alam bawah laut, di Pulau Salah Namo (Pulau Salah Nama), di Kabupaten Batubara. Pulu Salah Nama ini merupakan pulau terluar di ProVinsi Sumatera Utara, yang berbatas dengan Pulau Berhala, Kabupaten Rokan Hilir ProVinsi Riau. Selain keindahan alam bawah laut, pantai di Pulau Salah Namo ini tak eksotisnya. Tepian yang penuh bebatuan, melengkapi keindahan pulau tersebut. Sesekali terlihat pemandangan ketika ombak Selat Malaka menghempas pasir bibir pantai, di pulau yang tak berpenghuni ini. Mengunjungi Pulau Salah Nama, dapat menaiki perahu bermotor dari dermaga Tanjung Tiram. Waktu tempuh dari dermaga menuju pulau tersebut lebih kurang memakan waktu satu jam. Soal transportasi tidak perlu khwatir, karena ada boat nelayan, yang senantiasa selalu setia menanti para penumpangnya di dermaga Pelabuhan Tanjung Tiram. Selama di perjalanan para wisatawan bisa menikmati pemandangan laut luas yang membentang. Sampan-sampan nelayan pun terlihat hilir mudik untuk mencari tangkapan ikan. Di pulau Salah Nama, terlihat bangunan tower telekomunikasi berdiri tegak, di puncak bukit yang dihuni berbagai jenis satwa. Pada malam, pemandangan dari kilauan lampu perahu nelayan yang menangkap sotong dan cumi-cumi, membuat suasana kian asyik. Berjalan menaiki puncak bukit di Pulau Salah Nama ini, terlihat pemandangan yang luar biasa. Terik matahari tidak terasa, karena wisatawan dapat berteduh di bawah rimbunnya pepohonan. Bupati Batubara, H.OK.Arya Zulkarnain, SH,MM, sangat respek dengan tujuan wisata Pulau Salah Nama ini. Guna memenuhi fasilitas objek wisata, khususnya alat transportasi laut, Pemkab Batubara menganggarkan belanja pada Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) Batu Bara tahun 2014 dan R-APBD Batu Bara tahun 2015. Asal usul nama “Pulau Salah Nama” ini sebenarnya sedikit unik, karena bentuknya sepeti klitoris. Namun, belakangan masyarakat nelayan menyadarinya, dan mengganti nama pulau itu dengan “Pulau Salah Nama”.

Sumber : tittallopad.com

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review